Bus, sebuah kendaraan umum yang sangat akrab dengan para pelajar dan mahasiswa. Kebetulan, pagi tadi saya juga memakai alat transportasi ini untuk pergi ke kampus. Pada awalnya saya enjoy, karena bus gak terlalu penuh, tapi tiba-tiba saya mencium bau yang saya benci. Dua kursi di depan saya ada seorang bapak yang dengan nikmatnya menghembuskan asap-asap rokok, kode batuk-batuk dari penumpang lain sebagai tanda terganggu tidak dihiraukan.
Kejadian seperti yang saya alami mungkin merupakan hal yang sangat biasa terjadi dimanapun dibelahan bumi Indonesia ini (wuzz...). Bagi perokok sih enak aja, "ini kan duit-duit gua"' begitu pasti bilangnya. Yang jadi masalah adalah kurangnya kesadaran masyarakat perokok untuk menghormati masyarakat non-perokok, para perokok tidak hanya bertanggung jawab pada diri sendiri, tapi juga pada lingkungan sekitar. Apalagi di Indonesia masih sedikit peraturan mengenai merokok di tempat umum (bener gak sih?? jgn2 cuma gak ada sosialisasi,cz yg buat peraturan juga sambil ngerokok buat perturannya).
Masalah rokok memang tiada habisnya, disini di benci, tapi di sisi lain dipuja, bagaikan 2 sisi mata uang yang tidak bisa pisah kali y. Pada bungkus rokok di tulis peringatan, tetapi acara-acara akbar olahraga bersponsorkan produk rokok, tersebutlah Liga Djarum Indonesia sebagai yang "terbesar". Sungguh ironis bukan??acara kesehatan disponsori barang tidak sehat. Pemerintah pun bersikap ganda, tidak lain karena rokok memberi income yang begitu besar bagi pemerintah. Sekali lagi..ironis.
Begitulah Indonesia, dengan masyarakatnya yang beraneka, rupa dan pemikirannya. Sambil nulis ini saya sempatkan buka google cari "rokok". Mungkin udah pada tahu, tapi sapa tahu setelah saya yang nulis jadi pada nyadar.(he2..)
"Setiap batang rokok yang dinyalakan akan mengeluarkan lebih 4 000 bahan kimia beracun yang membahayakan dan membawa maut. Dengan ini setiap sedutan itu menyerupai satu sedutan maut. Di antara kandungan asap rokok termasuklah bahan radioaktif (polonium-201) dan bahan-bahan yang digunakan di dalam cat (acetone), pencuci lantai (ammonia), ubat gegat (naphthalene), racun serangga (DDT), racun anai-anai (arsenic), gas beracun (hydrogen cyanide) yang digunakan di "kamar gas maut" bagi pesalah yang menjalani hukuman mati, dan banyak lagi. Bagaimanapun, racun paling penting adalah Tar, Nikotin dan Karbon Monoksida. " Pengen yang lebih jelas??cari saja sendiri.
Ada sebuah joke mengenai rokok yang saya dapat dari RD(reader's Digest),
"kami terlelap tidur di barak kami di Pangkalan AU Bagran, Afghan ketika ledakan roket musuh membangunkan kami. aku dan anggota pletonku segera bangun, meraih senjata kami, dan lari ke bunker perlindungan. Di dalam bunker,seorang prajurit yang ketakutan menyalakan rokok. 'matikan rokok,' perintahku. 'betul.jangan khawatirkan tentang roket,' ujar prajurit lain ditengah-tengah semakin gencarnya serangan roket yg menggetarkan bunker. ' perokok pasif justru lebih cepat mati!!' Nah lo...
Semoga Indonesia segera terbebas dari belenggu rokok, minimal para perokok menghormati saya, kami, yang tidak suka rokok ini. Bagi perokok yang tidak nyaman dengan tulisan ini, silahkan anda tulis "the advantages of smoking"..I'm waiting!!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar