Minggu, 30 Maret 2008

2nd prolog


Hampir sebulan penuh saya hibernasi dari membuka account saya di blogger ini. Hal itu disebabkan otak udang saya yang ternyata amat tertatih-tatih untuk membuat postingan baru, ditambah kesibukan yang presentasenya naik hampir 80 persen.

Walaupun tidak login, saya pernah iseng-iseng membaca ulang apa yang pernah saya tulis di alamat ini. Ternyata hal itu membuat saya malu sendiri, muka saya benar-benar memerah (serius lho..). Pernah berniat untuk mendelete saja account saya, tapi “eman-eman”, kapan lagi punya teman pinter-pinter “tur” jago-jago seperti panjenengan. Siapa tahu nanti ilmunya bisa nular ke saya ini.

Dari peristiwa itu saya jadi amat sangat menyadari bahwa ternyata menulis benar-benar susah. Mungkin banyak artikel atau buku yang menyatakan “Menulis Itu Gampang”, atau apalah yang intinya seperti itu, namun ternyata slogan itu sama sekali tidak manjur bagi saya. Saya jadi paham bagaimana rasanya jika tulisan di plagiat, pasti dongkolnya minta ampun..

Hmm….sepertinya semangat dan mood untuk BELAJAR MENULIS sudah kembali. Salam hangat dari sang Begawan. Tunggu kemunculan saya di blog “panjenengan”.

Jumat, 09 November 2007

Refleksi 10 November

Tadi pagi salah satu stasiun televisi telah mengingatkan saya bahwa hari ini adalah tanggal 10 November, yang mana merupakan Hari Pahlawan. Saya yakin pengalaman saya tadi juga dialami oleh beberapa, atau malah sebagian besar rakyat Indonesia. Layaknya hari-hari besar nasional lainnya yang bukan merupakan hari libur, dan hanya diperingati secara simbolik saja, Hari Pahlawan sering dilupakan orang. Bahkan mahasiswa seperti saya pun sering lupa atau bahkan tidak tahu akan hari pahlawan. Berbeda dengan pelajar SD-SMA yang ingat gara-gara ada upacara di sekolahnya masing-masing.

Pepatah mengatakan bahwa “bangsa besar adalah bangsa yang menghargai jasa para pahlawannya”, atau Bung Karno yang terkenal dengan JASMERAH-nya. Seringkali kita mendefinisaikan petuah/pepatah itu hanya secara harafiahnya saja, dan melupakan maksud/makna dibaliknya. Dengan begitu, kita memperingati hari pahlawan atau hari besar nasional lainnya dengan mengadakan upacara bendera, dengan para pejabat sebagai pembimbing upacara. Setelah itu, para hadirin pulang, tanpa membawa apapun, hanya capek karena panas. Tidak ada sesuatu yang membekas dalam benaknya.

Dahulu, pada awal-awal kemerdekaan, kita merupakan bangsa yang disegani, berpengaruh di Asia Tenggara, mempunyai diplomat-diplomat ulung, dan menjadi inspirasi bagi negara-negara lain yang belum merdeka. Kontras dengan kejayaan masa lalu, sekarang kita benar-benar terpuruk. Kita terkenal dengan TKI nya yang dihargai murah dan diperlakukan semena-mena, dihina oleh negara lain, bahkan oleh saudara serumpun. Kita telah kehilangan para diplomat handal, sehingga bisa sampai kehilangan pulau, sebutlah Sipadan dan Ligitan. Kita dicap sebagai negara terkorup, pertumbuhan ekonomi rendah,dll. Itu semua merupakan fakta, dan kita tidak berhak marah.

Demi melihat semua itu, apakah berarti bahwa kita telah melupakan petuah para pendahulu kita, telah melupakan “jasmerah’nya Sukarno, melupakan “jasa pahlawan”, ‘semangatnya”, “keteguhannya”? ataukah “jasmerah” telah melenakan kita dengan kisah kejayaan masa lampau dan telah puas karenanya? Atau kita puas karena telah diakui dunia sebagai “bangsa besar”, walaupun hanya luasnya?

Seorang Presiden Amerika (Benjamin Franklin kalau tidak salah) pernah mengatakan bahwa “Seandainya 10 dari remaja Amerika disuruh berperang, niscaya hanya satu yang berani maju memanggul senjata”. Itu beliau katakan demi keprihatinannya melihat keadaan remaja Amerika. Saya yakin Indonesia tidak begitu, karena kita suka berperang, kita sudah berlatih tiap hari dijalanan untuk berperang, perang sesama pelajar, perang antar kampung, perang antar pendukung partai, perang mahasiswa dengan polisi. Tapi, apakah para pendiri bangsa menginginkan kita hanya mewarisi semangatnya dalam berperang secara fisik? Bentuk Negara kita adalah kesatuan, tapi ternyata tidak dengan rakyatnya.

Kamis, 08 November 2007





Photo Sharing and Video Hosting at Photobucket

mau ?



saya bangga jadi anak Indonesia??

Bukan rahasia lagi bahwa Indonesia mempunyai wilayah hutan yang luar biasa luas. Indonesia merupakan negara kepulauan terbesar di dunia dengan lebih dari 18 ribu pulau tersebar dari Sabang sampai Merauke. Indonesia mempunyai keanekaragaman hayati terbesar kedua di dunia. Indonesia merupakan daerah resapan karbon penting di dunia. Wek’e’e’e...prestasi yang luar biasa hebat.


Namun, nampaknya semua pestasi itu hampir tinggal kenangan saja. Perusakan hutan yang gila-gilaan berhasil menobatkan Indonesia menjadi juara ke-2 dalam Guinness Book of Record setelah Brasil dalam katagori negara penghancur hutan tercepat di dunia. Hal ini akan di cantumkan dalam rekor guinness tahun 2008. ( wuiz jek,,lagi-lagi dapat juara 2, tingkat dunia lagi! hebat kan!!kemarin udah korupsi, sekarang deforestasi, besok tebak apa lagi.... )


Pencantuman rekor dalam buku Guinness akan tercatat sebagai berikut: "Dari 44 negara yang secara kolektif memiliki 90% hutan di dunia, negara yang meraih tingkat laju deforestasi tahunan tercepat di dunia adalah Indonesia, dengan 1.8 juta hektar hutan dihancurkan per tahun antara tahun 2000 hingga 2005---sebuah tingkat kehancuran hutan sebesar 2% setiap tahunnya atau 51 km2 per hari".( green peace ).


Seiring dengan HANCURNYA hutan, hancur pula pemukiman penduduknya sebagai konskuensi hancurnya hutan tadi, banjir, tanah longsor, kekeringan, erosi, dll. Kebakaran hutan yang hampir tiap tahun terjadi, juga menobatkan Indonesia sebagai negara pengemisi gas rumah kaca terbesar ketiga didunia. ( tuh, dah tambah satu lagi gelarnya..)


Dengan keadaan yang begitu buruk, masih diperparah dengan tidak kompaknya pemerintah dalam menangani masalah ilegal logging ini. Pada hari Senin kemarin (5/11), terjadi suatu peristiwa yang seharusnya membuat kita benar-benar mengurut dada. Adelin lis, tersangka kasus illegal logging yang sebelumnya dituntut penjara 10 tahun, denda 1 miliar dan ganti rugi USD 2.9 juta, pada akhirnya diputus BEBAS oleh hakim PN Medan. –Kapolda Sumut Irjen Pol Nurudin Usman melalui Kabid Humas Kombes Pol Drs Aspan Nainggolan menilai putusan itu sangat melemahkan moril penegakan hukum khususnya penyidikan Polri yang selama ini sering menjadi bulan-bulanan dan ‘kambing hitam’ kesalahan bila ada kasus illegal logging tidak diproses penyidikan-. ( detik.com). –tanya kenapa??--


Keputusan tersebut merupakan counter dari kampanye penyelamatan hutan yang sedang digalakkan, dan merupakan bukti ketidakbecusan hukum di Indonesia. Bisa dipastikan kalau kasus ini akan mempertebal rasa apatisme masyarakat pada hukum. Ceritanya, Adelin dibebaskan karena dia mempunyai izin HPH, pertanyaannya apakah kalau mempunyai izin HPH lantas mereka berhak mengacak-acak hutan semaunya?? Pasti adakan pasal yang mengatur pengelolaan hutan?? Saya pernah mendengar komentar di salah satu stasiun radio yang mengatakan kalau hakim hanya melihat kertas di mejanya, bukan kenyataan di lapangan, inikah buktinya??


Marilah... sebagai putra bangsa...kita ikut ambil bagian dalam menjaga lingkungan bagi anak cucu kita nantinya...

Sabtu, 27 Oktober 2007

mencoba bicara...

Akhir – akhir ini kita sedang disibukkan dengan berita hangat, yaitu maraknya pemodifikasian agama. Tersebutlah Jamaah Al Qiyadah Al Islamiah, yang pemimpinnya mengaku telah bertapa 40 hari 40 malam dan telah mendapatkan wahyu dari Allah SWT. Beberapa waktu lalu juga masih segar diingatan kita tentang kelompok Lia Eden, yang mengaku sebagai Malaikat Jibril dan mengangkat anaknya sebagai Isa Al Masih. Sekitar dua puluh lima tahun lalu MUI juga sudah mencap jamaah Ahmadiyah sebagai aliran sesat, tetapi beberapa tahun terakhir kembali mengemuka dan menimbulkan aksi anarkis massa. Selain tiga itu, masih banyak kelompok-kelompok lain yang beredar diantara masyarakat. Diantaranya ada suatu kelompok yang menjamin jamaahnya masuk syurga dengan hanya membayar beberapa gram emas.
Sebagai orang awam, saya pribadi masih bisa berpikir sehat untuk menolak ajaran-ajaran tersebut. Untuk berani mengaku sebagai Rosul menurut saya adalah amat sangat konyol, apalagi mengakunya di Indonesia. Semakin aneh lagi karena ajaran yang disampaikan benar-benar bertolak belakang dengan apa yang sudah diakui dunia Islam, seperti bahwa tidak mengakui Nabi Muhammad adalah nabi akhir zaman. Hal itu berarti menantang seluruh umat Islam di seluruh dunia. Sungguh merupakan keberanian (kobodohan) yang sangat besar.
Saya adalah salah satu penggemar film, dan sudah banyak film konspirasi yang saya tonton. Demi melihat kasus ini, imajinasi saya langsung melayang. Banyak pertanyaan di benak saya, dari mana dia mempunyai keberanian yang sebesar itu?? apakah hal ini benar-benar inisiatif dan kreativitasnya sendiri, atau ada tuan besar lain yang duduk dibalik layar?? Sudah bukan rahasia lagi bahwa agama saya, Islam, mempunyai musuh yang sangat banyak. Merongrong dari dalam adalah cara terbaik untuk menghancurkannya. Anda sudah tau kan, bahwa banyak tokoh-tokoh besar penemu dan pemikir Islam yang disamarkan namanya kedalam nama Yunani agar tidak kelihatan bahwa itu adalah cendekiawan muslim.
Pada zaman Orde Baru, pernah ada kasus anggota BAKIN (BIN) yang menyusup ke suatu kelompok (lupa namanya ^^ ) dan menghasut kelompok tersebut untuk membajak sebuah pesawat komersial. Menyebabkan kelompok tersebut dicap teroris dan dihabisi. Kalau anda pernah melihat video asli peristiwa 911, disitu menunjukkan bahwa tidak mungkin anggota suatu kelompok yang melakukannya. Segera setelah 911, Bush pidato mengenai mulainya Perang Salib 2, yang berarti bersiap memerangi Islam (menjadikan Islam musuh seluruh dunia). Setelah gedung WTC hancur, dengan segera gedung baru dibangun.Hmm…. Dan masih banyak kasus lain yang tujuannya mendiskreditkan agama saya ini.
Seandainya saya bertemu dengan salah satu pengikut jamaah Al Qiyadah Al Islamiah, saya ingin menyuruhnya untuk menanyakan tanda-tanda kenabian yang ada pada rosul barunya itu. Dengan bahasa apa wahyu itu disampaikan??Katanya mereka masih menggunakan AlQuran, berarti mereka tau bahwa dalam alquran tiap nabi selalu mempunyai tanda kenabian, salah satunya tanda yang ada pada tubuh mereka. Sebagai sesama muslim, bolehlah kita berbeda pendapat, tapi janganlah kita sampai berbeda syahadat. Wallohualambisshawab.

harga nyawa??


Anda sering naik kereta?? bagaimana rasanya menunggu kereta yang terlambat karena keretanya anjlok? Atau anda pernah mengalami sendiri kecelakaan kereta? Di Negara kita ini, kereta api merupakan salah satu alat transportasi massal yang sangat penting. Selain murah, juga cepat. Walaupun terkadang pelayanannya kurang memuaskan, hal itu tidak menyurutkan niat masyarakat untuk menggunakan layanan ini.

Tetapi, akhir-akhir ini banyak tangan – tangan jahil yang dengan seenaknya dan tanpa berdosa mencuri sambungan rel atau bahkan relnya!! Padahal, hal itu bisa mencelakakan banyak nyawa. Kepolisian yang menangani kasus ini menyatakan kalau ini termasuk tindak pencurian biasa. Apa kita sebagai masyarakat terima dengan keputusan itu?? Kenapa hal ini tidak bisa disebut sabotase, atau mungkin malah tindakan terorisme!!bukankah ribuan nyawa taruhannya?

Saya sebagai orang yang sering menggunakan jasa layanan kereta api sungguh menyayangkan pernyataan kepolisian tersebut. Seharusnya si pelaku mendapat ganjaran yang keras, supaya memberi pelajaran bagi yang lain. Sehingga berpikir ribuan kali kalau mau mencuri walau hanya satu baut rel pun. Kalau Abu Bakar Ba’asyir bisa dipenjara plus dicap teroris tanpa bukti, kenapa para pelaku pencuri rel ini tidak bisa diperlakukan serupa?? Mereka jelas-jelas menimbulkan teror massal terhadap masyarakat luas!!

Ayolah pak polisi…tegas sedikit napa?? Memangnya nyawa kita gak penting y???

It's me back!!

Woyoo,, wah,,sudah lama banget gak masuk blogspot. Ternyata ada yang baca juga..walaupun Cuma swedikit. Thanks 4 you!! Pertama aku mau minta maaf sama …..yang sampai sekarang baru tak link back. Kedua aku mau cerita tentang perasaan orang yang kehilangan sandal sehabis sholat Jumat dan harus telanjang kaki pulang. TERLALU itu pencuri!! Pokoke perasaannya hancur..malu (malu karena maling ikut sholat!)..sungguh itu maling, yang aku sesalkan bukan sandalnya..tapi keadaannya. Karena nila setitik merusak susu sebelanga…