Sabtu, 27 Oktober 2007

mencoba bicara...

Akhir – akhir ini kita sedang disibukkan dengan berita hangat, yaitu maraknya pemodifikasian agama. Tersebutlah Jamaah Al Qiyadah Al Islamiah, yang pemimpinnya mengaku telah bertapa 40 hari 40 malam dan telah mendapatkan wahyu dari Allah SWT. Beberapa waktu lalu juga masih segar diingatan kita tentang kelompok Lia Eden, yang mengaku sebagai Malaikat Jibril dan mengangkat anaknya sebagai Isa Al Masih. Sekitar dua puluh lima tahun lalu MUI juga sudah mencap jamaah Ahmadiyah sebagai aliran sesat, tetapi beberapa tahun terakhir kembali mengemuka dan menimbulkan aksi anarkis massa. Selain tiga itu, masih banyak kelompok-kelompok lain yang beredar diantara masyarakat. Diantaranya ada suatu kelompok yang menjamin jamaahnya masuk syurga dengan hanya membayar beberapa gram emas.
Sebagai orang awam, saya pribadi masih bisa berpikir sehat untuk menolak ajaran-ajaran tersebut. Untuk berani mengaku sebagai Rosul menurut saya adalah amat sangat konyol, apalagi mengakunya di Indonesia. Semakin aneh lagi karena ajaran yang disampaikan benar-benar bertolak belakang dengan apa yang sudah diakui dunia Islam, seperti bahwa tidak mengakui Nabi Muhammad adalah nabi akhir zaman. Hal itu berarti menantang seluruh umat Islam di seluruh dunia. Sungguh merupakan keberanian (kobodohan) yang sangat besar.
Saya adalah salah satu penggemar film, dan sudah banyak film konspirasi yang saya tonton. Demi melihat kasus ini, imajinasi saya langsung melayang. Banyak pertanyaan di benak saya, dari mana dia mempunyai keberanian yang sebesar itu?? apakah hal ini benar-benar inisiatif dan kreativitasnya sendiri, atau ada tuan besar lain yang duduk dibalik layar?? Sudah bukan rahasia lagi bahwa agama saya, Islam, mempunyai musuh yang sangat banyak. Merongrong dari dalam adalah cara terbaik untuk menghancurkannya. Anda sudah tau kan, bahwa banyak tokoh-tokoh besar penemu dan pemikir Islam yang disamarkan namanya kedalam nama Yunani agar tidak kelihatan bahwa itu adalah cendekiawan muslim.
Pada zaman Orde Baru, pernah ada kasus anggota BAKIN (BIN) yang menyusup ke suatu kelompok (lupa namanya ^^ ) dan menghasut kelompok tersebut untuk membajak sebuah pesawat komersial. Menyebabkan kelompok tersebut dicap teroris dan dihabisi. Kalau anda pernah melihat video asli peristiwa 911, disitu menunjukkan bahwa tidak mungkin anggota suatu kelompok yang melakukannya. Segera setelah 911, Bush pidato mengenai mulainya Perang Salib 2, yang berarti bersiap memerangi Islam (menjadikan Islam musuh seluruh dunia). Setelah gedung WTC hancur, dengan segera gedung baru dibangun.Hmm…. Dan masih banyak kasus lain yang tujuannya mendiskreditkan agama saya ini.
Seandainya saya bertemu dengan salah satu pengikut jamaah Al Qiyadah Al Islamiah, saya ingin menyuruhnya untuk menanyakan tanda-tanda kenabian yang ada pada rosul barunya itu. Dengan bahasa apa wahyu itu disampaikan??Katanya mereka masih menggunakan AlQuran, berarti mereka tau bahwa dalam alquran tiap nabi selalu mempunyai tanda kenabian, salah satunya tanda yang ada pada tubuh mereka. Sebagai sesama muslim, bolehlah kita berbeda pendapat, tapi janganlah kita sampai berbeda syahadat. Wallohualambisshawab.

harga nyawa??


Anda sering naik kereta?? bagaimana rasanya menunggu kereta yang terlambat karena keretanya anjlok? Atau anda pernah mengalami sendiri kecelakaan kereta? Di Negara kita ini, kereta api merupakan salah satu alat transportasi massal yang sangat penting. Selain murah, juga cepat. Walaupun terkadang pelayanannya kurang memuaskan, hal itu tidak menyurutkan niat masyarakat untuk menggunakan layanan ini.

Tetapi, akhir-akhir ini banyak tangan – tangan jahil yang dengan seenaknya dan tanpa berdosa mencuri sambungan rel atau bahkan relnya!! Padahal, hal itu bisa mencelakakan banyak nyawa. Kepolisian yang menangani kasus ini menyatakan kalau ini termasuk tindak pencurian biasa. Apa kita sebagai masyarakat terima dengan keputusan itu?? Kenapa hal ini tidak bisa disebut sabotase, atau mungkin malah tindakan terorisme!!bukankah ribuan nyawa taruhannya?

Saya sebagai orang yang sering menggunakan jasa layanan kereta api sungguh menyayangkan pernyataan kepolisian tersebut. Seharusnya si pelaku mendapat ganjaran yang keras, supaya memberi pelajaran bagi yang lain. Sehingga berpikir ribuan kali kalau mau mencuri walau hanya satu baut rel pun. Kalau Abu Bakar Ba’asyir bisa dipenjara plus dicap teroris tanpa bukti, kenapa para pelaku pencuri rel ini tidak bisa diperlakukan serupa?? Mereka jelas-jelas menimbulkan teror massal terhadap masyarakat luas!!

Ayolah pak polisi…tegas sedikit napa?? Memangnya nyawa kita gak penting y???

It's me back!!

Woyoo,, wah,,sudah lama banget gak masuk blogspot. Ternyata ada yang baca juga..walaupun Cuma swedikit. Thanks 4 you!! Pertama aku mau minta maaf sama …..yang sampai sekarang baru tak link back. Kedua aku mau cerita tentang perasaan orang yang kehilangan sandal sehabis sholat Jumat dan harus telanjang kaki pulang. TERLALU itu pencuri!! Pokoke perasaannya hancur..malu (malu karena maling ikut sholat!)..sungguh itu maling, yang aku sesalkan bukan sandalnya..tapi keadaannya. Karena nila setitik merusak susu sebelanga…